Minggu, 16 April 2017
5 Brand Raksasa yang Runtuh Tertinggal Zaman
Pada dasarnya, ebuah brand atau perusahaan mau tidak mau harus pandai dalam memanfaatkan perubahan yang terjadi – baik tren bisnis maupun perkembangan teknologi. Ini penting dilakukan karena jika tidak disesuaikan dengan apa yang sedang berkembang sekarang, brand tersebut hanya akan tergusur oleh waktu dan zaman.
Sebuah pelajaran yang teramat penting buatmu yang sedang menjalankan bisnis, jangan sampai bisnismu gagal hanya karena kamu kekeh mempertahankan tradisi atau cara kerja lamamu. Di bawah ini ada beberapa contoh dari perusahaan yang berada di ambang kebangkrutan (atau bahkan sudah gulung tikar) dan kesalahan mereka. Mungkin Anda bisa belajar dari perusahaan ini agar tidak terjadi kepada Anda dikemudian hari.
1. Nokia
Nokia Corporation merupakan produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia dimana kantornya sendiri pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia.
Nokia memproduksi handphone untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, and W-CDMA (UMTS). Terlalu percaya diri sebagai penguasa pasar, Nokia enggan mengadopsi sistem Android pada awalnya – hingga meskipun Nokia kemudian sudah mencoba memodifikasi produknya, tetap saja Nokia harus merelakan perusahaannya tumbang pada tahun lalu. Akhirnya, Nokia diakuisisi oleh Microsoft pada April 2014 lalu.
2. MySpace
Kantor pusatnya bertempat di Beverly Hills, California. Myspace merupakan anak perusahaan News Digital Media, milik News Corporation. MySpace menjadi situs jaringan sosial paling populer di Amerika Serikat pada bulan Juni 2006. Sama dengan friendster, kebangkrutan MySpace dimulai dengan era hadirnya facebook dan twitter.
Dulunya, MySpace merupakan media sosial yang digunakan oleh para musisi untuk mempromosikan karyanya – tapi beberapa tahun kemudian, muncul YouTube, Instagram, SoundCloud, Smule, dan masih banyak lagi sehingga kehadirannya mulai tergeserkan seiring dengan tidak adanya inovasi lebih lanjut dari situsnya sendiri.
3. Kodak
Siapa yang tidak tahu brand satu ini? Kodak adalah perusahaan yang pertama kali menemukan film gulung dan fotografi. George Eastman adalah orang yang telah mendirikan perusahaan kodak. Kodak, nama identik dengan kamera dan fotografi, memperkenalkan ” kamera sederhana” pertama dunia pada 1888. Selama lebih dari 100 tahun, Kodak berhasil memonopoli pasar penjualan kamera.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kamera digital mulai menyingkirkan Kodak. Sayangnya, Kodak bersikukuh untuk tidak memproduksi kamera digital. Akhirnya, Kodak jugalah yang menelan pil pahit kebangkrutan pada tahun 2012 lalu.
4. Sony Ericsson
Sony ericsson adalah sebuah perusahaan ponsel gabungan yang didirikan oleh Sony (Jepang) dan Ericsson (Swedia) pada tahun 2001. Sony ericsson memiliki branding yang amat kuat pada penggemarnya, dengan besutan khas sony, seperti cybershot, walkman, dan xperia. Namun akhirnya mereka memisahkan diri karena kurang berkembang.
Setelah memisahkan diri, hanya ada nama Sony untuk produsen smartphone. Sayangnya, bahkan setelah memisahkan diri, saat ini Sony pun dari segi kemajuan teknologi tertinggal dari kompetitornya, Samsung, terutama dari keunggulan teknologi kameranya.
5. Adam Air
Salah satu perusahaan maskapai penerbangan, yaitu Adam Air (didirikan sebagai PT Adam SkyConnection Airlines) adalah maskapai penerbangan swasta yang berbasis di Jakarta Barat, Jakarta, Indonesia. Maskapai penerbangan ini mengoperasikan penerbangan berjadwal domestik ke 20 kota dan layanan internasional ke Penang dan Singapura. Adam Air merupakan salah satu maskapai yang menerapkan sistem Low Cost Carrier yang menyebabkan harga tiket menjadi lebih murah.
Namun Adam Air dinilai tidak serius meningkatkan pelayanan dan keselamatan penumpangnya hingga akhirnya pada tahun 2008 resmi berhenti beroperasi. Adam Air juga memiliki masalah internal seperti korupsi dan manajemen perekrutan karyawan yang buruk.
See, melihat perusahaan-perusahaan diatas mungkin satu hal yang harus menjadi pembelajaran untuk Anda adalah inovasi dan penyesuaian brand terhadap jaman, jangan sampai tidak dilakukan karena seperti yang dilansir situs jasa company profile, inovasi sebisa mungkin harus selalu ditanamkan dalam brand agar selalu bisa bersaing dengan perusahaan lainnya dimasa yang akan datang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar