Minggu, 02 April 2017

Art Director VS Graphic Designer


Di dunia advertising yang sekarang semakin hits dan naik daun, art director dan graphic designer memegang peran besar masing-masing. Tugas mereka sama-samabekerjasama untuk membuat sebuah karya kreatif dan efektif yang diminta oleh kliennya, bisa berupa iklan, brosur, web page, dan lain-lain.



Meskipun sama-sama memegang peranan penting dalam dunia advertaising dan media kreatif, orang awam sering menilai art director dan graphic designer adalah pinang yang dibelah dua dengan fungsionalitas yang sama. Benarkah demikian?

Banyak yang bingung karena mereka berdua mengerjakan tugas yang sama. Malah, di beberapa studio desain dan periklanan seperti yang dilansir situs jasa web profile, art director dan graphic designer dijabat oleh satu orang saja. Mulai sekarang, Anda harus menghilangkan persepsi mereka yang ‘serupa tapi tak sama’ itu.


Siapa Itu Art Director?

Art director, seperti namanya, adalah orang yang mengarahkan. Ia mengarahkan tim yang bekerja dibawahnya, ada graphic designer (ini petunjuk untuk Anda), sketch artist, photographer, fashion stylist, dan kawan-kawannya. Ia membuat konsep atau ide, kadang ia hanya ‘menyalurkan’ strategi dari creative director, yang tak cuma bertanggungjawab atas konsep, tetapi juga strategi pemasarannya (kalau ada).

Kebanyakan, para art director juga seorang desainer, karena ia harus tahu bagaimana sebuah konsep secara teknis divisualisasikan. Banyak juga art director yang akhirnya ‘naik pangkat’ setelah memiliki pengalaman beberapa tahun sebagai graphic designer.

Siapa Itu Graphic Designer?

Seringkali, graphic designer, secara hierarki, berada di bawah dari art director. Namun, hal ini bukan berarti seorang graphic designer cuma sekedar jongos yang tidak mengetahui apa pun. Di dunia ini, disadari atau tidak, tidak ada desainer yang bekerja tanpa kemampuan directing, kecuali memang ia desainer yang buruk.

Jadi, secara umum, apakah bedanya antara Graphic Designer dan Art Director itu? Menurut Dan Mall, art director menjawab pertanyaan “Does it feel good?”, kalau graphic designer mencari jawaban dari “Does it look good?”

Di kantor periklanan, iklan televisi dan cetak, seperti billboard, diurus oleh art director, kalau graphic designer lebih ke hal yang spesifik, seperti logo dan brosur. Contohnya yang paling sederhana dan hampir terjadi tiap saat seperti ini:

Art director memikirkan kecocokan antara komposisi warna dan typografi dengan brand sekaligus pesan yang dikandungnya, sedangkan, graphic director memikirkan tata letaknya sudah pas atau belum.

Meskipun sama-sama bergerak dibidang media kreatif dan mungkin terlihat sedikit berbeda, yang jelas, kedua jabatan ini sama-sama membutuhkan kreativitas dan perencanaan yang strategis, entah yang berdampak kecil maupun yang besar untuk klien dan karir mereka sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar