Rabu, 08 Maret 2017

3 Bencana Mengerikan Saat Mendesain Sebuah Grafis


Mendapatkan proyek mendesain logo atau mendesain grafis lainnya memang menyenangkan, tetapi apakah akan selalu terlihat menyenangkan? jawabannya pasti TIDAK, karena selalu ada saja pengalaman yang tidak menyenangkan saat kita mendesain.



Meskipun banyak yang sudah menceritakannya melalui internet atau mungkin Anda dengar langsung dari rekan desainer atau para penyedia jasa pembuatan company profile lainnya, selalu saja ada 'bencana' yang datang tak terduga menghampiri menghampiri Anda saat akan mendesain hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

Lantas, apa saja 'bencana' yang kerap datang kepada Anda para desainer grafis? simak informasinya dibawah ini.

Bertemu Klien Yang Menyebalkan

Desainer, dalam situasi lain, bisa saja dijuluki 'pawang klien'. Meskipun harus patuh pada kesepakatan yang dibangun bersama klien, desainer juga harus bisa mengendalikan klien yang tiba-tiba menjadi 'liar'. Biasanya, ada saja klien yang mudah goyah pendiriannya, akhirnya proyek yang Anda kerjakan bersama dan diharapkan berakhir bahagia, bisa berubah menjadi petaka.

Semuanya kembali pada sesolid apa brief awal dari klien. Kalau brief saja masih samar, jangan heran ketika Anda mendapatkan feedback dari klien yang berisi nada-nada ketidakpuasan atas pekerjaan Anda. Hal itu dikarenakan si klien itu sendiri masih bingung tentang apa yang mereka sendiri sedang cari.

Untuk mengatasinya, sedari awal Anda harus menegaskan posisi Anda sebagai desainer. Berkomunikasi memang perlu, menerima feedback juga wajib hukumnya Anda lakukan, tetapi batasi hal tersebut agar klien tidak semena-mena pada pekerjaan yang Anda lakukan.


Bekerja Pada Orang Yang Terlalu Akrab

Bekerja pada teman atau keluarga sebenarnya bukan hal yang benar. Kalaupun nantinya Anda akan dibuai oleh kenyamanan dan kelekatan personal, bencana bisa saja datang akibat hal ini. Mengapa? Karena merasa sudah terlalu dekat, jadinya mereka bisa semena-mena pada pekerjaan Anda dan menghubungi Anda kapanpun dan dalam kondisi apapun.

Apakah hal tersebut baik? tentu saja tidak, karena Anda sebagai desainer membutuhkan waktu dan juga sistem pekerjaan yang baik tanpa dikejar-kejar oleh klien yang merasa akrab dengan Anda. Selain itu, klien yang terlalu akrab juga kadang tidak konsisten khususnya pada harga yang Anda terapkan.

Terlalu Terikat Secara Emosi pada Klien

Berhati-hatilah saat Anda mengutamakan sisi personal Anda saat menerima proyek dari klien. Hal ini sering terjadi apabila Anda menyukai lembaga yang menaungi klien (seperti komunitas, perkumpulan, dan organisasi) atau mungkin malah Anda yang menyimpan rasa istimewa pada si klien itu sendiri.

Kejadian semacam ini memang tidak bisa kita hindari, namun jangan sampai Anda pada akhirnya menjadi pihak yang dilukai. Mungkin karena Anda menyukai sesuatu, sisi lain Anda akan dibutakan, misalnya ketidakjelasan nominal pembayaran. Klien seperti ini pun biasanya tidak akan bertahan lama dan bukan target pelanggan tetap Anda. Karena fanatisme semacam ini bisa saja merusak karir Anda ke depannya. ada baiknya untuk diantisipasi.


Bagaimana tentang informasi diatas? Sekarang Anda sudah mengerti bukan, karena dalam setiap pekerjaan grafis yang Anda kerjakan selalu ada saja penghalang dan rintangan yang menghadang. Sekarang, Anda dituntut profesional agar setiap masalah tersebut bisa terselesaikan dengan mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar